Mendorong penerapan pembelajaran berfokus pada mahasiswa dan pembelajaran berdasarkan proyek, Program Sastra Inggris di Universitas Teknokrat Indonesia telah melakukan berbagai inovasi dalam bidang sastra. Salah satu inovasi tersebut adalah penggunaan pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran Penulisan Kreatif, Sastra Anak, Penulisan Prosa, dan Penulisan Puisi.
Pada tahun akademik 2022/2023, empat mata pelajaran ini telah menghasilkan 55 karya kreatif yang saat ini sedang dalam proses penerbitan ISBN. Hal ini menunjukkan komitmen Program Studi Sastra Inggris untuk selalu mengikuti perkembangan terkini.
Baca juga : Mahasiswa Universitas Teknokrat Borong Medali Kejurnas di Yogyakarta
Pada semester ganjil, mahasiswa diberi tugas untuk membuat cerita pendek dalam mata pelajaran Penulisan Prosa. Mereka belajar tentang berbagai jenis prosa dan tahapan penulisan, dari ide cerita hingga penulisan final. Terinspirasi oleh Lomba Penulisan Cerpen pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional 2022, mahasiswa diminta untuk mengamati suatu tempat dan menulis cerita berdasarkan pengamatan mereka di tempat tersebut. Sebagai contoh, mahasiswa melakukan pengamatan di Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung dan hasilnya adalah dua buah antologi cerita pendek yang sudah hampir selesai dipublikasikan dengan ISBN.
Sementara itu, dalam mata pelajaran Penulisan Puisi, mahasiswa menulis puisi dengan tema “Revering for Colors” yang menggambarkan berbagai aspek kehidupan dan pengalaman manusia dalam berbagai warna. Karya-karya puisi ini akan digabungkan dalam satu antologi.
Bukan hanya pada semester ganjil, tetapi juga pada semester genap dalam tahun akademik yang sama, Program Studi Sastra Inggris menerapkan pembelajaran berbasis proyek dalam mata pelajaran lain. Salah satu contohnya adalah mata pelajaran Film Production yang menghasilkan satu film pendek berbahasa Inggris yang berjudul “The Way I Used to be” yang membahas fenomena dementia.
Selain itu, ada mata pelajaran Children Literature di mana mahasiswa telah menghasilkan tujuh naskah cerita anak dengan ilustrasi menggunakan alat kecerdasan buatan (AI) dan gambar berlisensi bebas untuk pembaca SD dan SMP. Terakhir, dalam mata pelajaran Creative Writing, mahasiswa diberi tugas untuk membuat mininovel berukuran A5 sepanjang minimal 50 halaman. Saat ini, naskah-naskah ini sedang dalam proses pengajuan ISBN oleh Universitas Teknokrat Indonesia Press.
Semua karya sastra yang dihasilkan melalui pembelajaran berbasis proyek ini adalah bagian dari upaya Program Studi Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia untuk mengasah kemampuan penulisan mahasiswanya. Program ini juga bertujuan untuk memperkenalkan dunia penulisan, industri penulisan kreatif, dan percetakan dalam bahasa Inggris serta merespons kurangnya buku cerita anak berbahasa Inggris buatan Indonesia dan cerpen berbahasa Inggris karya penulis Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa jika potensi ini digali, banyak cerita dan inspirasi yang bisa dinikmati oleh masyarakat internasional.
Baca juga : Mahasiswa UTI Lolos Seleksi Pertukaran Mahasiswa ke Universitas Pelita Harapan Jakarta
Program studi berharap agar program ini dapat berjalan secara konsisten setiap tahun dengan peningkatan jumlah karya, kreativitas, dan keterampilan pendukung dalam sastra seperti desain grafis, pengeditan video, dan pemasaran. Tujuannya adalah meningkatkan posisi Program Studi Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia sebagai program studi yang memprioritaskan sastra bisnis.
Wakil Rektor Dr. H. Mahathir Muhammad SE MM sangat mengapresiasi prestasi Program Studi Sastra Inggris ini dan berharap agar di masa depan akan ada lebih banyak karya yang dihasilkan. Ia menekankan bahwa Universitas Teknokrat harus unggul dalam bidang bahasa Inggris jika dibandingkan dengan kampus-kampus lain di Indonesia dan ASEAN. Mahathir juga menyatakan bahwa kampus ini memberikan dukungan penuh untuk pencapaian prestasi akademik dan non-akademik.