Teknokrat.ac.id, – Oleh Candra Setiawan (Dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia, Alumni Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung), Pandemi corona yang melanda dunia pada saat ini mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam proses belajar mengajar pada perguruan tinggi.
Kasus Covid-19 di Indonesia yang masih tak kunjung membaik secara signifikan menuntut perguruan tinggi harus mampu mencari terobosan guna menjaga kualitas pendidikan dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan dan meminimalkan tatap muka. Untuk kuliah yang bersifat teoritis, mungkin hal ini masih bisa dilakukan dengan penyampaian materi melalui daring, tetapi untuk mata kuliah yang menggunakan laboratorium sebagai tempat praktikum tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus bisa dicari solusinya.
Salah satu pembelajaran pada bidang ilmu komputer yang menggunakan laboratorium adalah kuliah keamanan dan jaringan komputer. Terkait hal ini salah satu strategi pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 yang dilakukan Universitas Teknokrat Indonesia adalah dengan melakukan pengembangan media ajar berbasis clouds dengan konsep One Student One Lab.
Media pembelajaran berbasis clouds ini terdiri dari infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak, yang mendukung teknologi virtualisasi. Pengertian One Student One Lab di sini adalah dimana setiap mahasiswa secara virtual seolah-olah mempunyai laboratorium pribadi yang bisa diakses dengan waktu dan tempat yang tidak terbatas (anytime, anywhere, and any place).
Media pembelajaran ini dibangun dengan menggunakan aplikasi berbasis open source EVE-NG (Emulated Virtual Environment-Next Generation) yang mempunyai kemampuan melakukan emulasi real system sehingga mendekati kondisi nyata dari sistem jaringan komputer dan mendukung hampir semua skenario jaringan. EVE-NG dapat diunduh secara langsung pada situs resminya di http://www.eve-ng.net/. EVE-NG merupakan aplikasi virtualisasi berbasis web yang mendukung sistem multivendor seperti Cisco, Arista, Fortinet Fortigate, Huawei, Juniper, Ostinato, Linux, Mikrotik, Vyos, Microsoft maupun vendor lainnya.
Melalui fitur multivendor ini, pembelajaran yang dapat dilakukan pada media ini antara lain meliputi seluruh hal yang terkait Networking System, seperti Security, Routing, Switching, Load Balancing, Multi-Protocol Label Switch (MPLS), Container Technology seperti Docker dan Kubernetes, Web Server, Mail Server, Web Programming, Database server termasuk juga teknologi Clouds Computing.
Kelebihan dari emulasi ini, prototype jaringan yang dibuat pada EVE-NG dapat diteruskan (bridging) dan diakses melalui jaringan nyata, sehingga dapat dijadikan sarana pengujian rancangan jaringan yang akan dibuat sebelum diimplementasikan menjadi sistem riil.
Pada sisi lain, penggunaan media ajar berbasis clouds ini juga mendukung kolaborasi dan pertukaran keilmuan antarmahasiswa sehingga dapat memicu inovasi dan eksplorasi ilmu pengetahuan terkait jaringan komputer, baik itu ilmu yang secara formal mereka dapatkan melalui materi yang disampaikan dosen lewat daring maupun ilmu yang berasal dari informasi lain.
Hal ini tentu sangat berguna bagi para mahasiswa yang tertarik pada bidang riset dan juga sebagai softskill agar lebih kompetitif pada saat memasuki dunia kerja. Selain dari itu, karena laboratorium virtual ini berbasis perangkat lunak maka skenario yang dapat dibuat pada EVE-NG adalah mulai dari permodelan sederhana sampai dengan permodelan kompleks yang menggunakan puluhan node dan melibatkan banyak jenis perangkat sehingga mendukung penelitian oleh dosen dengan biaya yang murah.
Penelitian adalah salah satu kewajiban dosen dalam melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dimana hasil dan dampak yang didapatkan oleh penelitian bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, termasuk materi ajar yang up-to-date yang berasal dari hasil-hasil penelitian terkini sesuai dengan isu yang sedang trend.
Sebagai penutup, hasil yang diharapkan dari adanya laboratorium virtual berbasis clouds ini adalah tetap terjaganya kualitas pendidikan yang menggunakan laboratorium sebagai sarana praktikum walau pada masa pandemi corona dan juga dapat menjadi sarana penelitian yang powerful dan berbiaya murah bagi civitas akademika perguruan tinggi, khususnya Unversitas Teknokrat Indonesia dalam menuju universitas riset di Indonesia pada umumnya dan Provinsi Lampung khususnya. Salam Teknokrat sang juara.