Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Dimas Ardian Febriansyah Aktivis Lingkungan Muda 

Salah satu mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) saat ini sedang menekuni kegiatan kerelawanan di bidang lingkungan. Inilah Dimas Ardian Febriansyah mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2020.

Ketertarikannya pada bidang lingkungan berawal dari kompetisi berbahasa Inggris yang diikutinya, English Festival 2022 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro. Di babak final, ia ditantang untuk berbicara mengenai isu lingkungan yang terjadi di Indonesia. Dengan usaha keras yang diarahkan oleh Ketua Program Studi Sastra Inggris, Suprayogi, SS., M.Hum, Dimas meraih juara 1 dengan mengemukakan gagasan bahwa masalah sampah membutuhkan kebijakan. dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan yang berbeda, dan mulai meningkatkan kesadaran di rumah. Kemenangan ini mengantarkan Dimas untuk menggali lebih dalam permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya.  

Dimas menjadi salah satu relawan World Cleanup Day 2022 atau World Cleanup Day di Provinsi Lampung yang berlangsung di Taman Gajah Tanjungkarang pada 25 September 2022. Bersama rekan lainnya, Dimas pun melakukan kampanye bersih lingkungan melalui aksi bersih-bersih langsung di sekitar Taman Gajah. Dia juga belajar banyak tentang pengelolaan sampah dan proyek daur ulang yang dijalankan oleh komunitas lain.

Beberapa bulan kemudian, Dimas kembali terhubung dengan belajar dan berjejaring di Lampung Youth Entrepreneurship Summit (LYES) 3.0 yang diselenggarakan oleh Gajahlah Kebersihan yang diprakarsai oleh Dicky Alfandy. Dalam kegiatan ini, Dimas lebih memahami tentang sampah, khususnya sampah laut. Melalui kunjungan ke beberapa pusat pengolahan limbah di Pulau Pasaran dan memikirkan usaha sosial dari perspektif lingkungan, Dimas dan rekannya memunculkan ide untuk mengubah limbah popok menjadi pot. 

Terlepas dari apakah ia berasal dari latar belakang alam atau teknis seperti biologi, pertanian, tata kota, atau teknik lingkungan, Dimas mengakui bahwa masalah lingkungan adalah masalah umum yang perlu dibenahi. . Kontribusi ilmu sastra dan linguistik yang diperolehnya di Universitas Teknokrat Indonesia justru menjadi kesempatan baginya untuk membantu menemukan apakah kontribusi ilmu sastra dapat diterapkan.

Dari pengalaman tersebut, Dimas dan rekan-rekannya mendirikan “Cerita Cerita Cemara (CCC)” pada akhir tahun 2022, sebuah proyek untuk memberikan pendidikan lingkungan kepada siswa sekolah dasar (SD) Lampung melalui sastra atau berita anak. Saat ini, konten dari proyek ini sedang dibangun, CCC sedang memperluas kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap masalah lingkungan saat ini.