Pada tanggal 6 Juni 2023, sebanyak 55 mahasiswa dari Universitas Teknokrat Indonesia berhasil lolos seleksi untuk Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2023 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Republik Indonesia melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Setelah melalui serangkaian tahap seleksi, termasuk seleksi berkas dan survei kebhinekaan, mereka berhasil memenuhi syarat dan dinyatakan lolos. Para mahasiswa yang berhasil lolos ini akan diberikan kesempatan untuk belajar selama satu semester di perguruan tinggi di luar Sumatera.
Para mahasiswa tersebut akan ditempatkan di berbagai perguruan tinggi di Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Mereka akan tersebar di 29 perguruan tinggi yang ada di seluruh Indonesia.
Baca juga : Mahasiswa Pendidikan Matematika UTI Mewakili LLDIKTI II ke ONMIPA 2023
Mereka diberikan kebebasan untuk memilih mata kuliah di luar program studi mereka yang sebelumnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan mereka, terutama untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Melalui partisipasi dalam Program Modul Nusantara, mereka akan diperkenalkan dengan beragam budaya dan nilai kebhinekaan yang ada di daerah penerima.
Para mahasiswa juga akan mendapatkan sejumlah fasilitas yang meliputi dana akomodasi perjalanan, tempat tinggal, uang saku, dan perlindungan kesehatan.
Mahasiswa yang berhasil lolos seleksi PMM berasal dari beragam program studi di Universitas Teknokrat Indonesia. Mereka akan memulai perjalanan mereka ke perguruan tinggi tujuan pada bulan September 2023 dan mengikuti program tersebut hingga bulan Januari 2024.
Program PMM ini merupakan sarana bagi para mahasiswa untuk menjelajahi pengalaman baru. Selain mendapatkan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi di luar pulau asal mereka, para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan Modul Nusantara.
Program Modul Nusantara merupakan rangkaian perkuliahan yang memberikan pemahaman menyeluruh tentang kebinekaan, kesadaran akan identitas bangsa, dan rasa cinta terhadap tanah air. Dalam Modul Nusantara, terdapat berbagai kegiatan yang meliputi pembelajaran tentang kebinekaan, pencerahan, introspeksi, dan kontribusi sosial.
Kegiatan kebhinekaan akan mengajak mahasiswa untuk mempelajari nilai-nilai kebhinekaan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk saling berbagi pengalaman dan budaya dari daerah asal mereka.
Kegiatan inspirasi melibatkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan tokoh-tokoh inspiratif yang berasal dari daerah tempat universitas tujuan berada. Para tokoh ini bisa berasal dari berbagai profesi dan pengalaman, dengan harapan dapat membagikan semangat dan motivasi kepada para mahasiswa PMM.
Kegiatan refleksi akan mendorong mahasiswa untuk merenungkan nilai-nilai yang telah mereka pelajari selama mengikuti PMM. Kegiatan ini dapat berupa menulis jurnal perjalanan dan aktivitas serupa yang memungkinkan mereka untuk merefleksikan pengalaman mereka.
Dalam kegiatan kontribusi sosial, mahasiswa akan diajak untuk mengenal dan aktif berpartisipasi dalam upaya kontribusi terhadap lingkungan sekitar tempat universitas tujuan mereka berada.
Ade Dwi Putra, S.Kom., M.Kom., selaku Koordinator Outbound Program PMM Universitas Teknokrat Indonesia, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas diterimanya 55 mahasiswa. Ia juga mengapresiasi upaya keras seluruh mahasiswa UTI yang telah berpartisipasi aktif dalam tahap seleksi.
Baca juga : Tim Robotika Universitas Teknokrat Indonesia Juara Kontes Robot Sepakbola Humanoid Wilayah I
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim PMM Universitas Teknokrat Indonesia dan kepada Dr. H.M. Nasrullah Yusuf, S.E., M.B.A., Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, atas dukungannya yang luar biasa dalam pelaksanaan program ini.
Dr. H. Mahathir Muhammad, SE, MM, Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, merasa bersyukur bahwa mahasiswa Teknokrat berhasil lolos dalam program tersebut. Ia berharap agar seluruh mahasiswa Teknokrat dapat menjalani program ini dengan sukses dan mendapatkan manfaat yang besar.
Ia berpesan agar mahasiswa menjaga reputasi baik kampus dan daerah tersebut. Ia juga berharap bahwa mahasiswa tetap berkontribusi positif di tempat kuliah mereka di kampus lain, termasuk aktif dalam program-program yang telah diinisiasi oleh pemerintah untuk kebaikan bersama.