Teknokrat.ac.id, Bandar Lampung – Ayu Oktasari lahir di Astra-Ksetra pada 7 Oktober 1996. Istri dari Satria Destrian M dan ibu dari Arsyila Abrina Destrian ini kini beralamat di Perumahan Pubian Lestari, Metro.
Ayu adalah lulusan S1 Sistem Informasi Universitas Teknokrat Indonesia, Ayu bercerita, selama di kampus, ia merasakan bahwa pembelajarannya sangat interaktif antara dosen dan mahasiswa. Apalagi, kata dia, dengan fasilitas yang serba-terkomputerisasi. Itu semua menjadikan mahasiswa tambah semangat dan tidak ketinggalan zaman.
Tentunya, kata dia, karena dengan mengenal dunia teknologi, saat terjun di dunia kerja, lulusan tidak gaptek alias gagap teknologi. Ia juga menilai seluruh sumber daya manusia di Teknokrat sangat mendukung. Ayu berujar, ia menempuh kuliah S1 selama kurang lebih 3,5 tahun.
Tak hanya akademik yang mantap, Ayu juga aktif di organisasi himpunan mahasiswa jurusan. Ia bahkan pada semester 3 menjadi asisten dosen sampai sebelum ia diwisuda. Ayu menilai, kunci kesuksesan Teknokrat dalam membangun sumber daya manusia adalah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi.
Ayu bercerita, usai lulus dari Teknokrat tahun 2017, ia langsung bekerja di perusahaan swasta di main dealer Tunas Dwipa Matra selama 9 bulan sebagai staf CRM. Ia kemudian pindah bekerja ke PT Persada Lampungraya sebagai CRO selama 2 tahun smpai tahun 2020.
Itulah masa saat Ayu lulus menjadi CPNS tahun 2020 pada formasi Sistem Informasi Pengelola Kepegawaian di Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Lampung Timur. Ayu menuturkan, kesuksesan itu dibangun dengan proses, Maka, saat berada di kampus, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Selain mengejar nilai akademik yang tinggi, juga mesti aktif berorganisasi sebagai bekal untuk pengabdian di masyarakat dan tempat kerja kelak. Kepada adik-adiknya yang sedang studi, Ayu memberikan masukan agar tidak menunda tugas yang diberikan oleh dosen. Lebih baik cepat mengerjakan ketimbang menunda-nunda. Selain itu, ia berpesan agar mahasiswa bisa membangun komunikasi yang baik dengan dosen. Sehingga jika menemui kendala dalam perkuliahan, bisa dicarikan solusinya.
Menanggapi ini, Wakil Rektor I Universitas Teknokrat Indonesia Dr H Mahathir Muhammad SE MM memberikan respons sangat positif. Kampus sangat bangga salah seorang alumni, Ayu, menjadi ASN di Lampung Timur dan sempat berkiprah lama di swasta.
Mahathir mengatakan, kemampuan Ayu dalam bidangnya memang memuaskan sejak kuliah di Teknokrat. Ayu juga, lanjut Mahathir, memang sudah menunjukkan kecerdasan dan keluwesan dalam bekerja. “Jangan berhenti belajar. Jadilah ahli dalam satu bidang. Karena itu lebih baik dibanding bisa semua bidang tapi setengah-setengah,” kata dia.
Jos banget ya nasihatnya. Ia juga dinilai Mahathir mempunyai kedisiplinan yang tinggi dengan indeks prestasi kumulatif yang sangat memuaskan. Dengan begitu, ia mampu mengikuti semua tes saat diterima di beberapa perusahaan dan kini sukses menjadi ASN.
Mahathir ingin semua mahasiswa dan mahasiswi Teknokrat mempunyai mental baja, kepribadian yang baik, dan kompetensi memadai sesuai dengan basis studinya seperti halnya Ayu. Kampus, kata Mahathir, memberikan dampak yang besar atas kesuksesan alumni di masa depan. Syaratnya, terus menjaga semangat belajar, meningkatkan kompetensi, serta menjaga sikap. Mahathir mendoakan Ayu sukses dalam karier dan mencapai puncak tertinggi di pekerjaan sebagai abdi negara itu.